. Terima Nasibmu Namun Tetaplah Bergerak | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Terima Nasibmu Namun Tetaplah Bergerak

Terima Nasibmu Namun Tetaplah Bergerak

Ini hanyalah sebuah kisah motivasi usang yang telah berulang kali diposting pada berbagai media. Sumber awalnya sudah sulit dilacak, namun esensi kesadaran diri dalam menerima kenyataan menjadi sesuatu yang tetap urgens, terutama di tengah dunia yang semakin komplek dengan seribu satu problematikanya.

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Sementara si petani, sang pemiliknya, memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya diputuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun karena berbahaya. Jadi tidak berguna menolong si keledai, ia mengajak tetangganya untuk membantu-nya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Image : ceritahati-arie.blogspot.com

Ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia meronta-ronta. Tetapi kemudian, ia menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang melihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, namun si keledai juga terus menguncangkan badannya dan kemudian melangkah naik. Si keledai akhirnya bisa meloncat dari sumur dan kemudian melarikan diri.

***

Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepada kita, silih berganti menimpa bertindihan setiap hari. Seperti keledai yang sadar dengan nasib yang akan menimpa dirinya, ia terus menguncangkan segala tanah dan kotoran hingga mammpu melangkah naik dari sumur.

Begitulah, dengan kesadaran menerima setiap masalah sebagai ujian dari-Nya, kita dapat mengolah dan mengubah masalah menjadi sebuah batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari "sumur" yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah berhenti. terus gunncangkan hal-hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik. Karena Janji-Nya tentang kehidupan hanyalah buat "mereka yang tetap bergerak" :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rejekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu, dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." – (QS.11:6)

Kata "Daabbah yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai "biantang melata", essensinya adalah Bergerak, so.. yang tidak bergerak, ya.. tidak ada jaminan. that's point.

https://alqolamu.blogspot.com/2015/01/terima-nasibmu-namun-tetaplah-bergerak.html

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: