. Bocah 10 th Menghidupi 3 Orang Dewasa Yang Lumpuh | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Bocah 10 th Menghidupi 3 Orang Dewasa Yang Lumpuh

Bocah 10 th Menghidupi 3 Orang Dewasa Yang Lumpuh

Terserah orang mau bilang apa, sore ini tanpa disadari mataku terasa benar-benar basah. Butiran-butiran hangat mengambang, mengaburkan pandanganku yang hampir tak berkedip menyaksikan kisah perjuangan seorang bocah 10 tahun, membanting tulang mencari nafkah untuk menghidupi 3 orang dewasa yang lumpuh. Ayah dan dua orang saudaranya berusia 25 dan 22 tahun. Sementara sang ibu sudah lama tak ada kabarnya.

Ingin Rasanya ikut bermain bersama mereka
(Foto : facebook.com/orping.t7)
Kisah haru yang membuat mata saya berkaca-kaca itu adalah sebuah tayangan film semi dokumenter "orang Pinggiran", yang untuk edisi kali ini oleh Trans7 diberi tajuk PELITA KECIL DARI GIRI MUKTI. Kisah seorang Ridwan, bocah berusia 10 tahun yang terpaksa mengorbankan semua kesenangan masa kecilnya untuk bekerja mencari nafkah menghidupi keluarga. Dengan membawa sekeranjang kue buatan tetangganya, bocah kecil itu berkeliling kampung. Naik dan turun bukit menjajakan kue yang ia bawa. Ada rejeki 100 rupiah tiap comro ketan yang berhasil ia jual.

Bila bernasib baik, Ridwan bisa mengantongi sepuluh ribu rupiah, namun terkadang cuma delapan atau lima ribu saja. Miris sekali membayangkan uang 10 ribu menghidupi 4 orang... Sesekali, bila dagangannya habis, selain membeli beras, Ridwan juga membeli dua bungkus mie instant yang bagi mereka berempat, dianggap sebagai makanan yang lumayan mewah.

Ayah Ridwan sudah bertahun-tahun tak dapat beraktifitas karena sakit. Semua persendiaanya ngilu ketika digerakkan, mirip orang mengalami stroke ringan. Untuk duduk saja kadang harus dibantu dan mesti bersandar. Tak cuma itu, kedua kakak ridwan juga mengalami gangguan penyakit yang sama. Ketiganya hanya dapat bergerak tertatih, dipaksakan meski kesakitan setiap kali bergerak.

Karena bosan hanya berdiam diri di rumah, saudara sulung Ridwan terkadang memaksakan diri keluar rumah. Merangkak dan berjalan tertatih menyusuri dinding dan apapun yang bisa di jadikan tempat bergantung. Ia ingin duduk-duduk di warung tetangga untuk sedikit menghilangkan suntuk. Namun karena keadaan begitu, tak jarang Ridwan menemukan saudaranya itu jatuh, dan butuh bantuan orang lain untuk dapat berdiri kembali.

Tak jauh berbeda, saudara perempuan Ridwan juga tak mampu berbuat banyak. Sakit itu telah menghalangi banyak hal yang seharusnya bisa ia lakukan sebagai wanita. Namun, menyadari kepedihan hidup dialaminya, dibantu sebuah palang bambu tempat bergantung di dapur (hasil karya tetangga) sejumlah pekerjaan rumah semisal memasak dan mencuci piring tetap ia lakukan meski dengan tetap dipaksakan dan tertatih.

Dengan kondisi demikian, sudah barang tentu tidak ada pekerjaan berpenghasilan yang dapat dilakukan oleh orang-orang dewasa itu. Bahkan untuk mengurus diri sendiri mereka kesulitan. Hampir setiap hari Ridwan harus membantu keperluan ayah dan saudara lelakinya, termasuk membantu memandikan mereka. Dalam letih dan penat yang mendera tubuhnya setelah seharian di luar rumah --berjualan kue sepulang sekolah-- Ridwan tetap ikhlash mengurus mereka. Sama sekali tak ada keluh-kesah yang terucap dari bibirnya, kecuali sebuah tanya penuh harap: kapan sang bunda kembali lagi kerumah.(awink)
http://alqolamu.blogspot.com/2014/12/bocah-10-th-menghidupi-3-orang-dewasa.html

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: