. Milikilah Hati Yang Sabar dan Ikhlash | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Milikilah Hati Yang Sabar dan Ikhlash

Milikilah Hati Yang Sabar dan Ikhlash

Foto : kisahkisah.com
Pernah dengar kisah tentang garam dan telaga?.Sebuah kisah inspiratif yang meransang kita untuk mampu mengelola hati, membuatnya seperti samudera sehingga sanggup menampung semua beban kehidupan. Sesendok garam tetaplah sesendok garam. Yang berbeda adalah ke mana ia dilarutkan. Jika sendok garam masuk ke segelas air, tentu asin rasa yang ada. Tetapi jika ia dilarutkan dalam telaga, apa yang dapat dirubahnya? Tidak ada.


Ya, masalah tetaplah masalah. Yang berbeda adalah seberapa lapang dada kita menghadapinya. Bagi hati yang sempit, masalah-masalah kecil pun terasa perih. Tapi untuk hati yang seluas samudra, badai besar pun tak kan banyak mengubahnya (kisah Garam dan Telaga telah diposting ribuan kali, kalau belum tahu lihat di sini)

Samudra itu bernama hati, hati yang bisa merasa saat kita sedih atau senang. Namanya samudra, ya harus luas. Nah itu dia, meluaskan hati dengan sabar n ikhlas, that’s the keys. Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kita kesusahan untuk menguji. Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam. Jika kita kehilangan, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, ia telah siap memberi yang lebih baik.

مَا نَنسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللّهَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Apapun yang Kami naskh (hapus) atau Kami hilangkan dari ingatan, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu tahu bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu? (QS.2 (al-Baqarah) : 106)

Sabar, sabar, ikhlas dan ikhlas. Belajar ikhlas lebih susah daripada belajar kuantum. Belajar sabar pun butuh jam terbang tinggi. Seorang anak kecil dengan kulit terbakar matahari sambil membawa koran, seakan ia berkata mungkin kau lebih beruntung dari padaku teman, ya mungkin kau lebih beruntung karena kulitmu putih bersih, tanganmu tidak kotor seperti kami. Dan seorang bapak dengan kacamata minusnya pun berkata pada dirinya, mungkin aku tidak seberuntung si A yang bisa menyekolahkan anaknya hingga ke Yogya, dan mungkin kita-pun tak tersadar pernah berbisik andai saja ku punya lebih dari yang lain, punya keelokan fisik lebih, kepintaran otak lebih, teman-teman yang banyak, punya pendamping hidup yang cuantik n gantheng, punya penghasilan yang buanyak dsb. Ukuran normatif dunia, standard penentuan derajat martabat seseorang.

Agaknya tidak perlu ada iri atas kehidupan orang lain. Dibalik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjuangan dan pengorbanan, keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bukankah Pelaut yang tangguh tidak dilahirkan oleh laut yang tenang?

Ya begitulah, mereka yang tampaknya dikelilingi oleh kesenangan dan kemewahan sejatinya juga memendam beban hidup yang tidak sedikit. Cuma saja mereka telah terlatih hingga mahir menyembunyikan dan menrubahnya menjadi sebuah karunia. Cobaan dan ujian telah menempa mereka menjadi sosok yang kuat, tangguh dan ahli dalam mengelola masalah.

Foto : rindymanggalya.wordpress.com
Ibarat Pohon besar, ia mampu menahan terjangan badai karana memiliki batang dan akar yang kokoh. Belasan tahun diperlukan untuk menunbuhkan dan melatih kekuatan. Bulan demi bulan, hujan menguatkan jaringan kayunya. Tahun demi tahun, pohon-pohon besar lain melindungi dari terpaan hujan. Tak ada hitungan malam untuk mencetak sebongkah batang yang tegar. Tak ada hitungan siang untuk menumbuhkan akar yang kekar mencengkeram bumi. Hanya dengan kesabaran anda bisa meraih keberhasilan.
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ
وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS 18:28) :)

Bunga tidak mekar dalam waktu semalam, kota Roma tidak dibangun dalam sehari. Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan. Semua proses yang baik, butuh kesabaran yang lebih. Kupu-kupu yang cabtik, harus rela digedong sebagai kepompong. Mutiara yang elok harus rela bersemedi lama untuk menghasilkan warna yang gemilang.

Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan. Begitu pula perjuangan rosul menyebarkan cinta untuk umatnya, tidak hanya satu tahun. Cinta yang suci berbuah sabar dan ikhlas untuk semuanya, untuk sesuatu yang lebih baik. Kadang Allah mendatangkan Petir, Menyembunyikan Matahari Dan kita menangis dan bertanya kemana hilangnya matahari, Rupanya kita tak tau akan diberi pelangi olehNya.

Jangan terus merasa rapuh, karena banyak yang membersamai langkah kita. Sabar n ikhlas mungkin susah untuk dikedepankan saat ini, tapi harus selalu dibangun sebagai fungsi logaritma dasar kehidupan. Kala bibir digigit, tangan menggenggam pasrah, bola mata menciut, air mata meleleh, menahan sakitnya derita dan ujian, kau tahu dan kau rasa kita saat ini kita berada dalam kondisi paling lemah, tapi sebentar lagi Ia akan berikan kenikmatan yang tak terhingga.

Biarkan kesakitan-kesakitan ini menjelma menguasai jiwa, semoga ia mengganti rasa sakit ini dengan kenikmatan dan keberkahan, ketika kita sudah sabar n ikhlas dengan sesuatu yang memang ditakdirkan untuk kita. Sabar n ikhlas its the keys. Semua nikmat yang ada di diri kita adalah amanah, bukan suatu hukuman atau pemuliaan. Dalam riuh batinmu, apapun itu sebahagia atau semenderita kau saat ini, selalu memohon untuk semua terasa nikmat untuk dijalani, biarkan kata-kata ini menjadi teman dalam hatimu.

“ Pengetahuanku tentang diriku atau tentang apapun amatlah sangat terbatas, sedang pengetahuan Alloh meliputi segalanya, Ia maha tahu apa yang terbaik bagi ku sedang aku tak tahu apa yang terbaik bagiku, keputusannya selalu yang terbaik, dan diriku pun harus husnudzon terhadap semua keputusannya. “

NB : salah satu kisah inspiratif tentang hati yang sabardan ikhlash dapat anda lihat di sini


Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: