. Cermin Hati seorang Pemuda | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Cermin Hati seorang Pemuda

Cermin Hati seorang Pemuda

Setelah dipulangkan dari medan perang seorang pemuda menelpon orang tuanya, Sang ibu senang sekali mendengar suara buah hatinya, terlebih karena mereka sudah terpisah hampir dua tahun. Dalam telponnya sang pemuda ini berkata;

wahai ibu, saya sudah pulang dari medan perang, dan dalam minggu ini
akan sampai rumah. Apakah ibu bahagia?
"oh tentu saja sayangku, ibu bahagia sekali"
"Ibu, bolehkah aku membawa kawanku ikut serta kerumah kita, dia sahabatku selama peperangan. Dan dia tak tahu dimana keberadaan keluarganya sekarang"
"tentu saja sayangku, ibu akan menerimanya dengan senang hati, ibu akan menganggap dia seperti anak ibu sendiri tentunya," jawab sang ibu
"Tapi ibu, sayangnya dia kehilangan sebelah kaki dan sebelah tangannya karena terkena granat dalam peperangan" lanjut sang pemuda

Sang ibu pun terdiam Dengan sedikit marah dia berkata
"Anakku, kami sangat menyesal sekali. Kamu tahukan pensiunan ayahmu tidak banyak. Tentunya jika kamu membawa kawanmu dengan keadaan seperti itu tentunya hanya akan menambah beban dalam kehidupan kita anakku. Lupakanlah kawanmu, kembalilah ke dalam keluarga kita. Ibu sangat merindukanmu."

Tiba-tiba saja telepon terputus.

---------------------------------------

lebih dari dua minggu berlalu namun sang pemuda tidak juga hadir ke rumah orang tuanya Sang orang tua kelabakan dan menuju pangkalan militer di kotanya ternyata kabar yang ada bahwa sang anak sudah pulang Satu bulan tidak ada kabar, hingga suatu hari sang ibu ditelpon oleh polisi karena ada seorang pemuda tewas jatuh dari ketinggian di pusat kota. Dari identitas bahwa pemuda tersebut adalah anak sang ibu tersebut.

Sang ibu beserta suaminya segera pergi untuk melihat lokasi kejadian. Setelah melihat wajahnya ternyata benar bahwa itu adalah anaknya. Namun yang semakin sang ibu ini menjadi menangis sejadi-jadinya tatkala melihat bahwa sang pemuda hanya memiliki satu buah lengan dan satu buah kaki karena bekas terkena geranat.

Sang ibu menangis sejadi-jadinya karena tidak menyangka bahwa "sahabat" dari sang pemuda adalah cermin dari pemuda itu sendiri. Sang ibu telah menyia-nyiakan sahabat sang pemuda yang membuat sang pemuda ini nekat bunuh diri karena sudah tidak diterima lagi di keluarganya lagi.

Bagaimana dengan diri kita adakah sifat seperti ini dalam kehidupan kita?

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: