. Mungkin Soal Berkah ya Boss? | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Mungkin Soal Berkah ya Boss?

Mungkin Soal Berkah ya Boss?

Sebagai seorang kepala kantor cabang, penghasilan Martius tentunya bisa dibilang lebih dari cukup dibanding Karyo, pegawainya yang cuma berprofesi sebagai kurir. Menariknya, Karyo yang memiliki 4 orang anak itu tampak hidup tenang dan bersahaja dibanding si boss yang cuma punya dua putra. Karyo seolah-olah punya ATM hidup yang dapat mengantarkan pendidikan anak-anaknya hingga jenjang peguruan tinggi bahkan salah satunya telah meraih gelar sarjana. Sementara Martius harus berjibaku bahkan sampai melakukan hal tidak benar untuk menutupi kebutuhan hidupnya.

Foto : meylaniaryanti.wordpress.com
Tertarik dengan ketenangan dan kebersahajaan hidup Karyo, selepas jam kerja hari itu Martius sengaja memanggil Karyo menghadap ke ruangannya. Ia ingin tahu "Top Secret" andalan Karyo dalam menghadapi tuntutan kehidupan. Dengan sopan layaknya pegawai kepada Boss, Karyo menjawab :

"Saya tidak punya rahasia apa-apa Boss, cuma saya yakin aja kalau rejeki itu sudah di atur sama yang di atas. Saya tinggal menjalani sesuai aturan-Nya"

"Maksud Bapak? kok saya jadi tambah bingung nih Pak Karyo.." tukas Martius.

"Gimana boss ya, saya juga susah njelasinnya, maklum cuma lulusan SD boss.. tapi mungkin seperti kata orang-orang, saya hanya membiarkan hidup saya mengalir seperti air, membatasi keinginan sebatas kebutuhan dan tidak lupa berdo'a mohon diberi petunjuk dan kehidupan yang diberkati"

***
Keberkahan that's the keyword. Sepeti kata Karyo dan orang-orang, rezki memang telah diatur sama Yang Diatas. Bahkan setiap nyawa yang dinyatakan eksis pasti telah dijamin rezkinya, hatta makhluk yang berada di dalam batu dan yang jauh di dasar lautan pun telah dijamin oleh Ar Razzaq Sang Pemberi Rezeki.

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

"Dan tidak ada suatu makhluk melatapun di bumi, melainkan Allah-lah yang memberi rejekinya, dan Dia mengetahui tempat kehidupan makhluk itu, dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." – (QS.11:6)

Menyadari hakikat ini, sebenarnya bukan "JUMLAH" yang menjadi patokan, melainkan "NILAI" keberkahan yang ada dalam setiap rezki. Katakan si Boss dalam cuplikan di atas memiliki gaji pokok Rp 10 Jt, plus lain-lain yang sah maupun tilapan sampai 30 jt, dari segi jumlah memang sangat besar dibanding gaji karyo yang cuma 2 jt. Tapi "NILAI" keberkahan itu lain cerita.

Penghasilan Martius yang sampai 30 jt itu mungkin hanya bertahan menjelang pertengahan bulan atau cuma satu pekan. Sementara pendapatan Karyo yang cuma 2 jt sangat mungkin bertahan sampai akhir bulan bahkan tidak mustahil masih bersisa. Kok Bisa?

Kalau pendapatan lain-lain Martius itu sebagiannya "tidak sah", ia pasti harus membagi uang panas itu dengan pihak-pihak yang mengetahui keculasannya. Setidaknya 2-3 jt telah berkurang sebagai uang tutup mulut. Lalu belum lagi sampai di rumah, tanpa sengaja mobilnya menabrak seorang pejalan kaki dan harus dirawat. 5-10 jt keluar lagi. Mungkin baru sampai di parkiran rumah sakit, Martius ditelepon oleh pihak kepolisian perihal ananknya yang ditahan karena kasus geng motor dan pelecehan seksual. 4-5 juta lagi terpaksa digelontorkan.

Foto : atharheal.wordpress.com
Tidak habis sampai disitu, anak kedua Martius yang masih SLTP terlibat tawuran, lagi-lagi turut melibatkan rumah sakit dan pihak kepolisian. 1-2 jt lagi pendapatannya terkuras. Naasnya, tidak lama setelah itu Martius juga mendapat berita bahwa istrinya juga harus dirawat karena overdosis. Ujung-ujungnya, hari itu juga seluruh pendapatan Martius ludes untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Berbeda jauh dengan Karyo, sepulang mengambil gaji ia singgah sebentar di warung kopi sekedar mengganjal perut yang mulai bernyanyi. Seusai menyantap habis sepiring nasi goreng plus es-teh favoritnya, Karyo menuju kasir. Namun di sana uangnya ternyata tidak laku karena sudah ada orang yang lebih dulu membayari billnya. Karyo memang terkenal sebagai orang yang suka membantu dengan tenaganya, hingga tidak aneh kalau makan-minumnya di warung kopi ada yang membayari.

Dengan uang 2 jt yang masih utuh, Karyo pulang ke rumah berniat segera menyerahkan gajinya itu kepada sang bendahara rumah untuk diatur pengeluarannya. Ajaibnya, sekarung beras telah berada di dapur diantarkan orang yang dulu ternyata pernah ditolong Karyo. Yang lebih fantastis lagi, bukannya harus mengeluarkan biaya sekolah/kuliah anak-anaknya, uang 2 jt tetap tidak terusik karena semua anaknya mendapat beasiswa. Wal hasil, hari terima gaji itu Karyo= 2jt dan Martius = 0, bahkan mungkin minus.

Fiksi ini memang terlalu mengada-ada dan peristiwa-peristiwa tersebut tidak akan terjadi tiap hari. Namun kalau anda yakin bahwa Tuhan berbuat sesuai kehendak-Nya, maka apapun bisa terjadi. Banyak hal di luar dugaan dan sebenarnya tidak dikehendaki terjadi karena Tuhan menegur kita.

Mungkin Gadget yang baru anda beli nyemplung ke dalam toilet, televisi terbakar karena korsletting listrik, ban kenderaan bocor di tengah jalan, cedera ringan karena kecelakaan, uang tercecer tanpa sadar, barang antik yang tiba-tiba pecah dan banyak musibah kecil lainnya, menggambarkan luruhnya penghasilan yang bisa jadi memang tidak berkah. Apalagi bila diubungkan dengan musibah besar dan pemenuhan gaya hidup mewah yang jelas-jelas tidak akan terpenuhi dengan gaji sebesar apapun.

So, sebenci apapun anda kepada agama, anda tidak bisa lepas dari aturan dan kehendak Sang Pencipta.
https://alqolamu.blogspot.com/2014/12/mungkin-soal-berkah-ya-boss.html

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: