. Negeriku itu... | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Negeriku itu...

Negeriku itu...

Aku bukan orang politik, bukan orang hukum, bukan pengusaha apalagi penguasa. Tapi setiap hari wajah media dinegeriku selalu menampilkan mereka, para politikus, ahli hukum, pengusaha dan penguasa. Padahal kalau orang sekelas aku bicara tentang salah satu bidang itu, pasti ada saja yang akan bilang..."eee... jangan ngomong itu, kamu gak bakal ngerti...!

Trus aku kudu piye? bagiku ini semua menjadi tekanan yang lumayan berat. Ngomong gak boleh, tapi setiap hari direcoki dengan carut-marut itu. Sama halnya dengan para penguasa yang saat ini bergotong royong ingin memisahkan agama dengan negara. Padahal diakui atau tidak, mereka mendapat kekuasaan itu lewat "pendekatan terhadap kaum rohaniawan".

"udahlah... para ustadz gak usah ikut-ikutan berpolitk lah..."
"jangan bawa-bawa agama dalam politik..."

Ups.. ini ada apa?

kalau emang gak boleh bawa-bawa agama dalam politik, kenapa waktu kampanye anda itu mengunjungi pesantren-pesantren pak? kenapa harus ada acara santunan buat panti asuhan? pakai acara jadi imam pula? Aneh...Ikut berzakat dan berqurban, Bahkan ada pula bapak-bapak yang ganti foto di surat suara menjadi pakai "peci". Ah..pisau politik yang bermata dua. Kalau benar tidak boleh, berarti yang kalian lakukan adalah "penipuan". Dan hasil menipu itu lah yang mengangkat kalian menjadi penguasa.

"aduh, kok aku jadi ngomong ke sana ya..? maaf pemirsa.. lagi es_mosi..." :)

Tapi ya itulah yang terjadi di negeriku saat ini. Pemasukan negara semakin besar namun kehidupan masyarakat semakin tidak jelas. Ratusan trilyun telah terkumpul dari tax amnesti, namun penerima bantuan "kartu-kartu sakti" dikurangi nyaris 50%. Dulu, subsidi BBM dihapuskan sehingga harga minyak melambung, padahal saat itu harga minyak dunia sedang turun. Kemana uangnya? itu juga trilyunan lho!

Katanya, semua harus berlandaskan konstitusi. Hukum dan undang-undang harus jadi panglima. Tapi apa? orang yang sudah jelas merugikan negara 191 milyar bisa terbebas dari segala sangkaan dengan alasan "tidak ada niat". What..? Kitab undang-undang mana yang membiarkan kejahatan dengan alasan tidak ada niat? dan hukum mana pula yang membolehkan seseorang dihukum hanya karena niat tapi belum berbuat? GILA..!

Itulah kata-kata kunci untuk mengetahui negeriku. Negeri yang harganya adalah 13.000 berbanding 1. Maksudnya, ketika Paman Sam bilag "satu", maka orang-orang di negeriku akan bilang "Tiga Belas Ribu". Yups... 1 di Amerika berbanding dengan satu tiga nol nol nol di negeriku. Saya gak bisa bayangkan, kalau angka-angka tersebut dianalogikan kepada "orang"...

Kata kunci yang lain, coba cari di search engine anda : Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Ummat Islam terbesar di dunia namun ulamanya dianggap pembohong, sekularisasi, jauhkan ulama dari ummat, teroris, dugem, narkoba, korupsi, suap, kebangkitan komunis, penjualan pulau, reklamasi, goyang, artis bergaji besar untuk merusak moral anak bangsa dan guru dibayar kecil untuk memperbaikinya.

Dan jangan lupa.. kata kunci utama mau tahu negeriku adalah 4H0k,J0k0w1,M3g4!


http://alqolamu.blogspot.com/2017/03/negeriku-itu.html

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: