. ♥ Utamakan Saudara Daripada Dirinya ♥ | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » ♥ Utamakan Saudara Daripada Dirinya ♥

♥ Utamakan Saudara Daripada Dirinya ♥

Masuk Islam untuk berkurban. Ikrimah merupakan sosok yang semula frontal terhadap Rasulullah dan para sahabatnya. Hingga kala fathul Makkah, ia ngeri melihat kedatangan rombongan Islam yang dianggapnya akan menumpas seluruh kaum musryik. Ia hendak melarikan diri ke Yaman
Memilih Islam berarti rela berkorban yang lahir dari kalbu yang paling dalam. Tubuh lelaki itu terhuyung sesaat lamanya. Ia tersungkur. Di sekujur tubuhnya tertancap beberapa anak panah, tombak, dan goresan pedang.

Sementara di sekelilingnya perlawanan se...ngit antara pasukan Islam dan musyrik kian seru. Di sana-sini sudah terdapat puluhan mayat terkapar di medan perang Yarmuk. Dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, Ikrimah bin Abu Jahal, lelaki itu, berupaya menyandarkan bagian tubuhnya yang sedikit tergores untuk tetap bertahan hidup.

Terik matahari yang menyebar di atas gurun itu membuat kerongkongannya kering. Ia menyadari air bawaannya sudah tak bersisa. Meski kepayahan menahan haus, ia bermunajat pada-Nya sambil menahan sakit yang tak terperihkan itu.

Anak panah-anak panah masih berhamburan mencari sasarannya. Ayunan pedang berdentingan terus beradu satu sama lain. Demikian pula tombak-tombak tajam meluncur kencang menyasar lawan. Kian lama badan Ikrimah menggigil. Bibirnya bergemataran menahan dahaga.

Kondisinya sudah sangat kritis. Darah yang mengucur dari tubuhnya belum mau berhenti. Di saat menjelang maut itu, seorang sahabat yang melihatnya kepayahan memapahnya. Ia segera mengeluarkan sisa persediaan minuman pada Ikrimah. Bejana air sudah menempel di bibirnya. Namun, tak jauh darinya ia melihat Suhail bin Amar tampak kehausan yang sangat. Tak kuasa melihat penderitaan sahabatnya itu, ia pun tercenung.

"Berikan saja air minum ini kepadanya, barangkali ia lebih memerlukannya daripadaku," ujarnya. Sahabat yang hendak memberikan minum itu pun dengan sigap meluncur ke tempat Suhail yang terkapar. Begitu air hendak diminumnya, Suhail terperangah melihat Haris bin Hisyam kepayahan menahan haus dan sakit.

"Berikanlah air minum ini kepada siapa saja, barangkali sahabatku itu lebih memerlukannya daripadaku," katanya. Di saat Haris hendak merasakan segarnya air, dia pun melihat seperti ada sahabat lain yang lebih membutuhkannya. Ia rela mengorbankan dirinya demi saudaranya yang ia anggap lebih membutuhkan.

Sahabat yang masih selamat itu pun mencari-cari sahabat lain yang masih bisa diselamatkan. Tak disadarinya, secara hampir bersamaan Ikrimah, Suhail, serta Haris menghembuskan nafas terakhir kala ia berlalu mencari mereka yang membutuhkan air.

Masuk Islam untuk berkurban.
Ikrimah merupakan sosok yang semula frontal terhadap Rasulullah dan para sahabatnya. Hingga kala fathul Makkah, ia ngeri melihat kedatangan rombongan Islam yang dianggapnya akan menumpas seluruh kaum musryik. Ia hendak melarikan diri ke Yaman.

Berkat istrinya yang meminta jaminan Rasulullah atas keamanannya, Ikrimah yang didapatinya sudah berada di tepi pantai di Tihamah diserunya mengurungkan niatnya. Dengan memelas ia memohon padanya.

Ketika Ikrimah menaiki kapal, sang nakhoda yang menyaksikan peristiwa haru itu berseru, "Wahai Ikrimah, ikhlaskanlah saja!" "Apa yang harus aku ikhlaskan?" tanya Ikrimah penuh keheranan. "Ikhlaskanlah bahwa tidak ada ilah selain Allah dan akuilah bahwa Muhammad adalah utusan-Nya," terang nakhoda itu.

"Wahai Ikrimah putera bapak saudaraku, aku datang menemuimu membawa pesan dari orang yang paling utama, dari manusia yang paling mulia dan manusia yang paling baik. Aku memohon supaya engkau jangan menghancurkan dirimu sendiri. Aku telah meminta jaminan keselamatan untukmu kepada Rasulullah S.A.W.," timpal istri Ikrimah.

Merasa yakin dan percaya pada perkataan istrinya, Ikrimah pun akhirnya mau kembali ke Mekkah. Dan benar saja, Rasulullah bukanlah pendendam, beliau menyambut kedatangan Ikrimah dan istrinya dengan suka cita.

"Sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada ilah selain melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah," serunya. Rasul pun mendoakan ampunan atas kekhilafan yang diperbuat atas dirinya dan kaum muslimin di masa lalu. Atas doa yang menyejukkan jiwanya itu, Ikrimah berujar,

" Ya Rasulullah! Aku bersumpah demi Allah, aku tidak akan membiarkan satu dinar pun biaya yang pernah aku gunakan untuk melawan agama Allah, melainkan akan aku ganti berlipat ganda demi membela agama-Nya. Begitu juga setiap perjuangan yang dulu aku lakukan untuk melawan agama Allah, akan aku ganti dengan perjuangan yang berlipat ganda demi membela agama-Nya. Aku akan ikut berperang dan berjuang sampai tetes darah penghabisan."

Ikrimah memenuhi janjinya. Setiap mendengar akan adanya peperangan ia dengan sigap mempersiapkan dirinya. Sampai ketika berita akan adanya perang Yarmuk ia pun tak mau luput. Hingga akhirnya pengorbanan yang ia lakukan itu mengantarkan dirinya syahid.

Cahaya surga menjemput ruhnya begitu raganya tak sanggup menahan tak kurang dari tujuh puluh tusukan pedang, tombak dan anak panah yang menancap di sekujur tubuhnya

Sumber : facebook.com/pages/Menjalin-Persaudaraan-Silaturrahmi


http://alqolamu.blogspot.com/2011/08/utamakan-saudara-daripada-dirinya.html

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: