dari Mengapa ke Bagaimana

menyimak selaksa aksara penuh makna
Sejuta tanya akan terus berkelebat
menghujamkan kuku-kukunya dengan kuat
tak perlu kau lawan, cukup jawab dengan jujur
sejernih air pegunungan yg dikemas
dalam botol keikhlasan
Aksi membolak-balik hati
bukanlah sesuatu yg kebetulan
semua telah Ia rencanakan
layaknya atraksi koki restoran.
Namun karena lidah memang tak sama
rasa nikmat itu tentu saja berbeda
mungkin karena kerongkongan kita terluka
kuliner semahal itu malah terasa menyiksa
(ya Muqallibal Qulub, Tsabbit aqdamana)
Ya.. persis telenovela :)
menggoreskan lukisan pelangi dunia
sejuta warna indah melambungkan rasa,
berselang nestapa dan balada..
Tapi bisa saja yg kaulihat hanya titik hitam
karena mata yang telah kau paksa
berjaga sepanjang malam
Ah, sejuta tanya "mengapa" itu akan terus merayap
melenggak-lenggok di main-frame utama
tapi lagi-lagi engkau tak harus menjawab semuanya,
karena kapasitasnya memang bukan untuk kita,
hanya filosof yg selalu asyik-masyuk bersamanya.
Mungkin sudah saatnya,
engkau berhenti mencari tahu "mengapa"
beralih pada kata berikutnya,
"bagaimana?"
Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: