. Bebas dari Neraka Karena Sehelai Bulu Mata | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Bebas dari Neraka Karena Sehelai Bulu Mata

Bebas dari Neraka Karena Sehelai Bulu Mata

Dalam Daqoiqul Akhbar diceritakan bahwa pada hari kiamat kelak ada seorang hamba yang sangat berat timbangan kejahatannya, ia pun diperintah untuk dibawa masuk ke neraka. Tiba-tiba bagian dari rambut (bulu) matanya berkata :

"Ya Tuhan, utusan-Mu, Muhammad saw pernah bersabda : Siapa yang menangis karena takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan kedua matanya tersentuh api neraka. Padahal aku selalu menangis takut kepada-Mu, maka ampunilah dia"

Allah lalu membebaskan orang tersebut hanya karena berkah sehelai bulu mata yang dulu di dunia menangis karena takut kepadaq Allah ta'ala.

Pembebasan ini diteriakan oleh Jibril dengan mengatakan :

"Fulan bin fulan bebas dari neraka hanya karena sehelai rambu"

***

Dalam kisah lain diceritakan pula bahwa di tengah-tengah Bani Israil ada seorang wanita ahli ibadah yang memiliki banyak anak. Keadaannya sangat terjepit dan sering dilanda kelaparan. Ia lantas keluar rumah mencari sesuatu menuju rumah seorang saudagar kaya.

Di sana ia meminta sesuatu yang bisa dibawa pulang untuk dimakan anak-anaknya. tetapi sang saudagar malah berkata :

"Boleh-boleh saja asal kamu mau menyerahkan tubuhmu kepadaku"

Wanita itu hanya bisa diam lalu kembali ke rumahnya, dan ia mendengar anak-anaknya semakin menjerit kelaparan.

Dia kembali ke rumah saudagar kaya itu menceritakan kejadian yang baru ia temui di rumah. Saudagar itu hanya berkata "Penuhilah keinginanku" hingga terpaksa si wanita mengangguk

di saat mereka berduaan, tibab-tiba tubuh sang wanita begetar hebat, saudagar terkejut heran dan bertanya :

"ada apa denganmu?"

"Sesungguhnya aku takut kepada Allah" Jawab si wanita

"dengan keadaan miskin begini masih takut kepada Allah?" Sementara keadaan dirinya yang kaya raya tidak takut kepada Allah. Maka ia segera sadar dan meny8ingkir dari wanita itu, lau ia membawakan banyak mankanan untuk anak-anak wanita tersebut.

kemudian Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as, berilah kabar kepada si Fulan (saudagar) bahwa Aku mengampuni dosa-dosanya.

Nabi Musa as pun mendatangi rumah saudagar itu dan bertanya tentang kebaikan yang telah dilakukannya. Sang saudagar pun menceritakan kisahnya dengan wanita ahli ibadah tersebut. Nabi Musa as kemudian berkata :

"Sesungguhnya Allah SWT telah mengampuni dosa-dosamu"

Terlepas dari benar tidaknya dua kisah ini, takut kepada Allah merupakan suatu wujud keimanan yang seyogyanya harus terus dipupuk dan dikembangkan hingga terealisasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan takut kepada Allah, kehidupan menjadi lebih terarah dan terpelihara. Sebab hanya Dia satu-satunya Zat yang Maha Tahu yang tiada apapun tersembunyi dariNya.

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, Sesungguhnya Allah ta'ala berfirman :

"Tidak Kuberikan kepada hamba-Ku dua perasaan takut dan rasa aman, kecuali.. siapa yang takut kepada-Ku di dunia, Aku beria ia rasa aman di akhirat, namun siapa yang sudah merasa aman dariKu, maka kelak ia akan mendapatkan rasa takutnya di hari kiamat

Sumber : Rahasia Ketajaman Mata Hati (Mukasyafatul Qulub) Al-Ghazali, Terbit Terang, Surabaya, tt)

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: