. Gelombang Kehidupan | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Gelombang Kehidupan

Gelombang Kehidupan

Gelombang hidup yang bergerak naik-turun dari sedih menjadi gembira, dari sehat jadi sakit, dari kaya ke miskin, dari terang lalu gelap, tujuannya adalah supaya manusia mengerti bahwa semuanya tidak pernah lepas dari kehendak dan ketentuan Sang Kreator. Supaya seorang mukmin tetap berdiri di atas landasan kalimah "La Haula Wa La Quwwata Illa Billah" (Tak ada daya dan upaya apapun kecuali dengan dan atas pertolongan Allah)
"Ya Allah, kenapa harus aku yang menanggung semua ini.."
"Ya Rabb.. apa salahku sehingga Engkau menguji aku seperti ini..."

Pernahkah anda menemukan keluhan-keluhan seperti di atas? Benar... di wall FB, khususnya Remaja Indonesia hampir setiap hari ada saja yang membuat status seperti itu. Ungkapan kegalauan, keluh-kesah, kejengkelan hati dll seolah terkurangi bila diukir di tembok-tembok facebook.

Setakat itu tidak ada yang salah, karena membagi dan mencurahkan beban memang dapat mengurangi tekanan beban tersebut. Cuma saja yang terasa kurang adil adalah sikap meng'kambing-hitam'kan Tuhan di kala kenyataan hidup tidak sesuai dengan harapan. Padahal di saat mendapatkan anugerah, rahmat dan kebahagian jarang sekali yang ingat Tuhan.

Kalau seorang pelajar mendapat juara umum di sekolahnya, apakah ia akan bertanya " Ya Tuhan... kenapa harus aku?..." atau ketika seorang saudagar untung besar apakah ia akan bertanya " Ya Allah, apa salahku sehingga aku mendapatkan anugrah ini?..."

Abdul Fadhel Ahmad dalam kitab al-Hikam berkata :


بسطك كي لايبقيك مع القبض وقبضك كي لا يتركك مع البسط واخرجك عنهما كي لا تكون لشئ دونه
Allah melapangkan bagimu, supaya engkau tidak selalu dalam kesempitan, dan Allah menyempitkan bagimu supaya engkau tidak hanyut dalam kelapangan. Namun Allah akan melespakan engkau dari keduanya supaya engkau tidak bergantung kepada sesuatu selain Allah

Gelombang hidup yang bergerak naik-turun dari sedih menjadi gembira, dari sehat jadi sakit, dari kaya ke miskin, dari terang lalu gelap, tujuannya adalah supaya manusia mengerti bahwa semuanya tidak pernah lepas dari kehendak dan ketentuan Sang Kreator. Supaya seorang mukmin tetap berdiri di atas landasan kalimah "La Haula Wa La Quwwata Illa Billah" (Tak ada daya dan upaya apapun kecuali dengan dan atas pertolongan Allah). Allah Berfirman :

لكيلا تأسوا على مافاتكم ولا تفرحوا بما اتكم

Supaya kamu tidak sedih (menyesali) apa yang luput dari genggamanmu dan tidak menyombongkan diri dari apa yang dianugerahkan kepadamu

Hidup yang serasa penuh dengan kemalangan memang tidak mengenakkan hati. Bahkan mereka yang bodoh cepat saja berpikiran pendek mengambil tindakan untuk mengakhiri hidupnya. Padahal, hidup yang diharapkan selalu 'senang dan bahagia' hanya akan melahirkan sebuah bentuk garis monoton tanpa variasi. Siapapun tidak akan suka melihat garis itu.

Manisnya kebahagian hanya terasa kalau pahitnya penderitaan terlebih dahulu dirasakan. Orang tidak akan tahu nikmatnya sehat, kalau belum penah sakit. Anak seorang yang kaya raya tidak akan merasa dirinya kaya karena semenjak lahir ia sudah bergelimang harta.

Ya itulah hidup.. Siang hanya akan menjelang bila malam telah berlalu dan terang hanya akan datang bila gelap menghilang.


http://alqolamu.blogspot.com/2014/09/gelombang-kehidupan.html

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: