. SELAMATKAN MASA DEPAN BANGSA DENGAN PEMBINAAN GENERASI MUDA | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » SELAMATKAN MASA DEPAN BANGSA DENGAN PEMBINAAN GENERASI MUDA

SELAMATKAN MASA DEPAN BANGSA DENGAN PEMBINAAN GENERASI MUDA

Tulisan berikut merupakan salah satu arsip tentang materi Musyabaqah Syarhil Quran. Semoga bermanfaat.

الحمد لله الذي جاعلنا في الارض خليفة فعلينا ان نأمر بالمعروفة وننهى عن المعصية اشهد ان لااله الاالله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده ام بعد
فقال تعالى في كتابه العزيز :
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّ

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan,”(QS.19 /Maryam : 59)

Dewan hakim, yang bijaksana hadirin hamba Allah yang mulia
Dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah menggilirkan masa kepada setiap generasai serta dengan tidak melupakan shalawat beriring salam kepada putra terbaik alam yakni Nabi Muhammad SAW perkenankanlah kami untuk mengetahkan seberkas untaian pesan agama yang dikemas dalam bingkai “SELAMATKAN MASA DEPAN BANGSA DENGAN PEMBINAAN GENERASI MUDA”

Dalam lantunan kalam suci yang baru saja kita dengar, Allah SWT menggambarkan suatu generasi pengganti yang bejat, yang menyia-nyiakan shalat dan menjadikan hawa nafsu bebagai kiblat. sehingga apa yang mereka termui hanyalah kesesatan dan kehancuran. Gambaran tersebut bisa saja merupakan potret generasi muda kita saat ini, betapa berbagai kebejatan moral dengan leluasa dipamerkan sedangkan nilai pendidikkan dan sains jauh tertinggal dibanding-negara-negara miskin yang baru merdeka. Pergaulan bebas jadi kebanggan, pornografi gencar dikampanyekan dan prostitusi pun minta dilegalkan.. Sementara judi, miras dan narkoba meracuni pemikiran mereka. Padahal mereka adalah masa depan bangsa ini. Peralihan generasi pasti terjadi dan pergantian tampuk pimpinan tidak akan terelakkkan. Imam Musthafa al-Ghayalani menyatakan :

ان في يد الشبان امر الامة وفي اقدامها حياتها

"Ditangan pemuda lah terletaknya hari depan suatu bangsa dan dalam keberanian merekalah kejayaan bangsa itu."

Ya pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok. Giliran akan sampai ke tangan mereka dan merekalah yang akan menentukan jatuh bangunnya suatu bangsa. Bagaimana jadinya kalau bangsa ini dipimpin oleh generasi jerangkong hidup, yang berjalan tanpa tujuan berbuat tanpa pikiran dan berpikir tamnpa perasaan. Mungkinkah nengeri ini akan maju di tangan generasi idiot ? dan layakkah harapan kita gantungkan pada calon pemimpin brutal yang mewarnai hari-harinya dengan tawuran dan perkelahian masal?.

Tentu saja tidak saudara-saudara. Mereka bukan saja sekedar tidak mampu memimpin, malah hanya akan menambah lebih berat lagi beban negara yang sudah sarat ini. Makanya sangat wajar bila Allah SWT turut prihatin terhadap kaum muslimin yang meninggalkan dibelakang mereka generasi yang lemah.

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُواْ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافاً خَافُواْ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللّهَ وَلْيَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka generasi yang lemah yang kondisinya mengkhawatirkan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang banar."QS.4 (al-Nisa’) : 9”

Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah

Kelemahan yang disorot dalam surat al-Nisa’ ayat 9 ini adalah semua bentuk kelemahan yang melahirkan kondisi memprihatinkan. Lihatlah diri kita saat ini, kelemahan di bidang pendidikan mengakibatkan jatuhnya martabat bangsa kita di mata dunia. Kita terpukau dengan canggihnya teknologi mereka, sehingga jutaan ton sampah Singapura berupa pakaian dan alat elektronik bekas alias PJ menjadi primadona pasar dalam negeri. Itu karena kwalitas pendidikan kita hanya berada di urutan ke 118 dalam peringkat pendidikan dunia.

Ditambah lagi dengan lemahnya ekonomi yang tengah dilanda krisis setidaknya jika hutang negara dibagi rata maka setiap bayi yang baru lahir di nusantra yang kaya ini otomatis memikul hutang sebesar IDR.7.000.000,- tanpa diketahui kapan akan lunasnya. Sementara itu kelemahan dibidang mental keagamaaan telah sampai pada tingkat yang paling kronis, sehingga seluruh aset bangsa nyaris terjual demi memenuhi ambisi dan keserakahan.

Membudayanya KKN, merebaknya penyakit masyarakat serta merajalelanya kenakalan remaja dan premanisme adalah bukti nyata kelemahan iman dan akhlak yang akan memicu munculnya berbagai kelemahan lain dalam segala aspek kehidupan. Jika tidak segera diatasi, bahtera bangsa akan hancur tenggelam menerjang karang kematian.

Oleh karena itu pembinaan dan perbaikan kwalitas generasi muda mutlak segera dilaksanakan oleh segenap komponen bangsa. Terutama oleh para orang tua yang merupakan dalang utama dalam kehidupan seorang anak, calon generasi muda. Sesuai dengan sabda Rasululllah SAW bahwa :

كل مولود يولد على الفطرة فابواه يهودانه او بنصرانه او بمجسانه ..روه البخاري)

“Setiap anak yang dilahirkan, dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan mereka sebagai Yahudi, sebagai nashrani atau sebagai majusi” HR. Bukhari

Ibarat kaset kosong, orang tualah yang pertama kali mengisi kehidupan anaknya, Hitam-putihnya masa depan sang anak sangat ditentukan oleh sikap dan pembinaan para orang tua. Dengan kata lain, orang tua adalah pimpro dalam proyek pembinaan generasi berkwalitas. Ia bertanggung jawab penuh terhadap segala kebutuhan proyek tersebut, termasuk pemberian nafkah yang halal dan teladan yang baik.

Segala tindak tanduknya menjadi contoh yang akan ditiru oleh sang anak, objek proyek tersebut. Maka orang tua yang selalu menjaga ibadahnya dengan nafkah yang halal berarti telah menyelesaikan 50% tugasnya. Sebaliknya orang tua yang gemar bergunjing, rajin korupsi dan akrab dengan narkoba sama artinya dengan menghacurkan 75% proyek dimaksud. Dalam pribahasa juga dikatakan :

“Guru kencing berdiri, murid kencing berlari atau malah mengencingi guru”

Jelasnya kita tidak akan mampu menghasilkan generasi yang soleh, kalau kita sendiri adalah orang yang salah, mustahil kita dapati generasi yang handal, kalau makanannya tidak halal.

Hadirin forum Musyabaqah Syarhil Quran yang dirahmati Allah

Selain orang tua, lingkungan masyarakat dan pemerintah juga puya andil yang besar dalam mewarnai karaktrer dan kepribadian generasi muda. Masrakat merupakan lingkungan real tempat generasi muda beradaptasi, dari merkalah upaya pencarian jati diri dimulai, dan kepada mereka pula lah genarasi muda lebih banyak menunjukkan eksistensinya. Sedangkan pemerintah atau pemimpin adalah orang yang berada di suatu tempat yang tinggi. Segala kebijaksanaan dan tingkah polahnya tampak jelas oleh semua lapisan mayrakat, termasuk generasi muda.

Maka tidak mustahil anak kiayi lebih hafal kartu ketimbang ayat atau lebih banyak bercarut dibanding istighfar, Jika lingkungan masyarakat tidak sehat. Jangan harap judi bisa hapus kalau aparat tidak mau kehilangan fulus, mustahil prostitusi disingkirkan bila pejabat ikut jadi pelanggan.

Tegasnya, pembinaan dan perbaikan generasi muda tidak akan mencapai hasil maksimal, jika sarana dan prasana ma’shiyat masih mendapat perlindungan. Bukankah bencana tidak hanya menimpa orang-orang yang zhalim saja ?


وَاتَّقُواْ فِتْنَةً لاَّ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمْ خَآصَّةً وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ {25}

"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya". (QS. 8/Al-Anfal : 25)

Meski kita orang baik dan barangkali tidak pernah melakukan kejahatan, namun kealpaan kita dalam mengawasi dan membenahi prilaku negatif generasi muda telah merupakan suatu kesalahan yang menyebabkan kita turut sengsara dalam banyak petaka yang menimpa negeri ini. Mulai dari berbagai musibah bencana alam sampai pada krisis ekonomi bahkan termasuk epidemi AIDs /HIV jelas tidak hanya menimpa pelakunya saja, setiap orang bisa kena termasuk bayi yang tidak tahu apa-apa.

Hadirin yang mulia serta pemuda harapan bangsa, pemudi kuntum negera.
Bila mana segenap komponen bangsa telah bahu-membahu dalam upaya menciptakan generasi muda yang berkualitas, tinggal lagi kesadaran dan upaya generasi itu sendiri dalam mengembangkan potensi dirinya. Karena walau bagaimanamapun juga seseorang hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.


وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى {39} وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى{40} ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاء الْأَوْفَى{41}

“Dan bahwasanya seorang manusia tidak memperoleh selain apa yang telah diusahakannya dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya. Kemudian akan diberikan balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna”(QS. 53/al-Najm : 39-41)

Oleh karena itu generasi muda harus berbuat nyata, bahkan seyogyanya berada di garda terdepan dalam menyelamatkan masa depan bangsa, yakni dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan pemantapan mental agama. Jangan hanya mampu membanggakan kehebatan “Nyokap and Bokap”. Tunjukkan prestasi lu, Oke...?!!!

Akhirnya, mari semua kita berserah diri, bergandengan tangan meniti jalan Qurani, mudah-mudahan masa depan lebih berseri.

صدق الله العظيم

Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya
https://alqolamu.blogspot.co.id/2014/09/selamatkan-masa-depan-bangsa-dengan.html

1 comment:

  1. Waaw konsep saya dulu.. buatan pak syawir

    ReplyDelete