. Ada Apa dengan Negeriku? | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Ada Apa dengan Negeriku?

Ada Apa dengan Negeriku?

Banyak sudah tuntutan dan surat terbuka kepada kepala negara dan penyelenggara pemerintahan untuk segera bertindak. Namun seolah membentur tembok, gaungnya hilang bersama kunjungan kerja dan tugas-tugas ke luar negeri. Sementara itu, desakan untuk segera menangkapi para Ulama dan mengkebiri ormas-ormas Islam semakin digencarkan.
Sebelumnya saya mohon maaf kepada sobat al-Qolamu karena ahir-akhir ini lebih sering memposting tulisan yang berbau-bau politik. Saya sama sekali tidak ingin terlibat dalam politik praktis. Namun dari dalam sana terasa ada sesuatu yang meledak-ledak ingin keluar menyaksikan carut-marut yang berseliweran di bumi pertiwi.

Dulu Presiden begitu tegas menanggapi aksi masa 411. Hanya 4 hari setelah aksi tersebut, Kompas menurunkan berita bahwa Presiden Joko Widodo meminta Polri jangan kalah dari kelompok-kelompok kecil yang ingin merusak keberagaman dan persatuan di Indonesia. Presiden juga meminta Polri tidak ragu menindak kelompok-kelompok seperti itu.


"Jangan ragu dalam bertindak untuk penegakan hukum yang tegas. Tidak boleh institusi sebesar Polri, ragu, apalagi kalah, terhadap kelompok, organisasi, atau tokoh siapa pun," ujar Jokowi dalam acara pengarahan kepada jajaran Polri di Aula PTIK, Jakarta, Selasa (8/11/2016).

Namun setelah 6 hari sejumlah pelanggaran diterobos dalam aksi bebaskan Ahok, nyaris tidak ada suara dari kalangan istana. Padahal beberapa pelanggaran telah nyata terjadi, antara lain :

- Melewati batas jam 18.00
- Anarkis, bakar-bakaran dan merusak pagar lapas
- Menista Hakim dan Pengadilan, bahkan menghina Pemerintah
- Membawa senjata tajam
- Memasuki bandara
- Melanggar UU Penerbangan
- Mengancam memerdekakan diri
- Menyandera pegawai Pengadilan Tinggi DKI
- Tidak toleran, tetap demo di Hari Raya Waisak
- Tidak toleran dengan menyoraki Suara Azan
- Sampah dan sisa lilin yang membahayakan pengguna jalan (sudah memakan korban)
- Ancaman menduduki Ibu Kota, dll

Banyak sudah tuntutan dan surat terbuka kepada kepala negara dan penyelenggara pemerintahan untuk segera bertindak. Namun seolah membentur tembok, gaungnya hilang bersama kunjungan kerja dan tugas-tugas ke luar negeri. Sementara itu, desakan untuk segera menangkapi para Ulama dan mengkebiri ormas-ormas Islam semakin digencarkan.

Meski sudah berhari-hari mempelototi televisi dan browsing di web, sampai saat tulisan ini diposting, saya belum mendapati adanya pernyataan resmi dari petinggi negeri. Padahal serangan terhadap stabilitas dan kedaulatan bangsa terus digalang oleh para mantan penjajah dan neo-kolonial, bahkan sampai dibawa-bawa ke meja serikat internasional.

Ada apa dengan negeriku? benarkah ada tangan dan kekuatan asing yang sengaja memancing di air keruh? Atau.... ah...entahlah

https://alqolamu.blogspot.com/2017/05/ada-apa-dengan-negeriku.html

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: