. Gembira Menyambut Ramadhan | Al-Qolamu

Al-Qolamu

Inspirasi Pencerah

Home » » Gembira Menyambut Ramadhan

Gembira Menyambut Ramadhan

Sudah sepekan lamanya televisi-televisi swasta nasional menayangkan iklan yang bernuansa Ramadhan. Khususnya iklan produk-produk makanan, minuman dan busana. Di tengah-tengah masyarakat pun juga tampak peningkatan aktivitas. Mulai dari bersih-bersih rumah, perabotan dan pekarangan sampai mengelar beragam upacara tradisional.

Ada upacara nyadran atau sadranan, pesta rakyat dugderan, pestival gunungan/grebek apem, upacara padusan dan punggahan yang dilaksanakan oleh kaum muslimin di pulau Jawa. Ada pula upacara petang megan/meugan, malamang dan marandang serta mandi balimau di sejumlah wilayah Sumatera. Demikian pula dengan tradisi Tungkalan, ziarah ke makam ulama dan tradisi suro'baca di Kalimantan dan sulawesi. Semuanya menunjukkan kegembiraan dan kebersamaan masyarakat dalam menyambut kedatangan ramadhan.



Banyak alasan yang membuat orang-orang gembira dengan kedatangan Ramadhan. Berkumpul bersama keluarga yang selama ini mungkin terpisah di berbagai rantau, bertemu jajanan langka yang sulit dijumpai di hari-hari biasa, kangen lebaran yang sudah dekat, serta kangen liburan merupakan salah satunya, terutama bagi anak-anak dan orang-orang yang tidak memahami hakikat Ramadhan.

Akan tetapi apapa pun alasannya gembira menyambut bulan suci ini merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh agama. Karena ramadhan alah karunia, dan Allah sangat menyenangi orang-orang yang berbesar hati mendapati karunia-Nya :
قل بفضل الله و برحمته فبذالګ فلیفرحوا هو خیر مما یجمعون
“Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (QS. Yunus [10]: 58).

Kegembiraan itu utamanya adalah karena Ramadhan datang membawa jutaan rahmat dan limpahan keberkatan. Kedatangannya seiring dengan ditutupnya pintu-pintu neraka, dibelenggunya para syaitan dan karena ia memiliki satu malam yang lebih utama dari pada 1000 bulan. Rasulullah saw bersabda :
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪ ﻟْﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”

Menurut Syaikh Shalih Al-Fauzan, hadits ini disampaikan secara suka cita oleh rasulullah kepada para sahabat bukan semata-mata gembira karena isinya yang sangat istimewa, melainkan juga gembira dengan kedatangan sebuah momentum yang agung. Sehingga, rasa gembira itu sendiri memiliki nilai tersendiri dalam menyambut Ramadhan. Bahkan dalam kitab Riyadusshalihin ditemukan sebuah riwayat yang menyatakan :
ﻣَﻦْ ﻓَﺮِﺡَ ﺑِﺪُﺧُﻮﻝِ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﺟَﺴَﺪَﻩُ ﻋَﻠﻰَ ﺍﻟﻨِّﻴْﺮَﺍﻥِ
“Barangsiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya dari api neraka"
Sayangnya para ulama meragukan keabsahan nukilan ini sebagai hadits. Banyak diantara mereka menganggapnya sebagai hadits dhaif (lemah) bahkan ada yang meyakininya sebagai hadits palsu (maudhu').

Terkait dengan nilai-nilai luhur yang ingin digapai melalui Ramadhan, seyogyanya "kegembiraan" dalam penyambutan, tidak bergelimang dengan noda prilaku-prilaku tercela yang tersamar dalam berbagai kegiatan tradisonal diatas. Terlebih bila kegiatan-kegiatan tersebut memberi ruang "dosa" bagi pergaulan remaja yang saat ini memang teah mencapai ambang batas "mengkahwatirkan".
Referensi : Muslim.or.id

Terima Kasih Atas Kunjungannya, Silahkan Komentar Anda: